Minggu, 01 Februari 2015

kontraktor asal mataram menang tender perbaikan pagar istana merdeka

Tiga kontraktor melakukan penawaran untuk memperbaiki pagar yang rusak di Istana Merdeka. Salah satunya adalah dari Tangerang, yang lain adalah dari Sukabumi, dan yang ketiga adalah dari Mataram. Ketiganya menghadap seorang pejabat pengelola Istana untuk memeriksa pagar. Kontraktor Tangerang mengeluarkan meteran dan melakukan beberapa pengukuran, kemudian bekerja dengan pensilnya. "Yah," katanya, "Saya menawarkan akan mengerjakannya dengan biaya sekitar 90 juta rupiah. Biaya 40 juta untuk bahan, 40 juta untuk kru saya, dan 10 juta adalah keuntungan bagi saya." Kontraktor Sukabumi juga melakukan beberapa pengukuran, dan kemudian berkata, "Aku bisa melakukan pekerjaan ini dengan biaya 7 juta rupiah. Sejumlah 3 juta untuk bahan, 3 juta untuk kru saya, dan 1 juta adalah keuntungan bagi saya." Kontraktor Mataram tidak mengukur apapun, tetapi membungkuk kepada pejabat pengelola Istana dan berbisik, "Semuanya 27 juta rupiah." Pejabat, setengah percaya, berkata, "Kau bahkan tidak mengukur seperti orang lain! Bagaimana kau datang dengan harga yang tinggi?" Kontraktor Mataram berbisik kembali, "Ini 10 juta untuk saya, 10 juta untuk Anda, dan kami akan mempekerjakan orang Sukabumi untuk memperbaiki pagar."

Gusdur protes kepada malaikat

Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu. “Saya sopir Metro Mini, Pak.” lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas. Lalu datang Gus Dur dengan dituntutn ajudannya yang setia. “Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur. “Saya presiden dan juga juru dakwah Pak…” lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes. “Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?” Dengan tenang malaikat itu menjawab: “Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa…”